FAQ Interview Tentang Everna Saga - 28916













FAQ Tentang Everna Saga


Arsip catatan
tanya-jawab #AuthorView


Komunitas Novel
Online Indonesia di Facebook, 28 September 2016





1.      
Halo Mas Andry, sekali lagi salam
kenal, dan terima kasih sudah bersedia mengisi kelas #AuthorView
J Langsung
saja ya hehehe... Sebelumnya mau tanya nih, Mas Andry ~ novel Everna Saga ini
secara garis besar menceritakan tentang apa, dunia fantasy yang seperti apa?





EVERNA
adalah sebuah dunia
fantasi paralel yang dikembangkan oleh kreatornya, Andry Chang jauh sebelum
“FireHeart: Legenda Paladin” terbit. Semula bernama Terra Eternia, dunia rekaan
ini dibuat secara amat mendetil dan semirip mungkin dengan Planet Bumi.
Tentunya dengan penamaan tempat yang berbeda dan penamaan unsur-unsur budaya
yang disesuaikan dengan letak geografisnya. Banyak pula unsur-unsur yang sama
persis dengan Bumi (Terra Gaea), dimensi yang paling berdekatan letaknya dengan
Terra Everna.





2.      
Dari profil yang tertulis di atas,
aku menemukan sebagian besar novel yang Mas Andry tulis ber-genre fantasy, yang
artinya pasti ini jadi genre yang paling disuka dan dikuasai ya. Tapi selain
fantasy, apakah pernah menulis genre lain juga?





Saya pernah mencoba menulis genre-genre lain, namun
baru sebatas cerpen saja. Beberapa cerpen saya di genre horor masuk dalam
kumcer "Dunia Dalam Dunia", dan satu di antaranya, "Ada Bisul di
Pipimu" memenangkan juara 2 kontes dan masuk kumcer "Penyakit Kutukan
di Balik Angka" terbitan Raditeens. Saya juga coba di genre romance. Satu
cerpen saya "Serenade" memenangkan juara 2 kontes dan masuk kumcer
"Love Around You". Satu cerpen romance lagi, "Bajawa Gita"
sedang saya ikutkan dalam kontes di Nulisbuku.com. Wish me luck!





Kalau ada ilham lagi, mungkin saya akan mencoba
membuat cerpen-cerpen di genre thriller dan sci-fi. Kalau sudah mantap dan
dapat ilham lain lagi, mungkin saya akan membuat novel dari genre-genre
non-fantasi.





3.      
Genre fantasy yang Mas Andry
tuliskan biasanya berbau romance atau hanya fokus pada petualangan dunia
fantasi saja?





Daripada sebut "berbau", mungkin lebih ke
"berbumbu". Ya, memang kebanyakan cerita saya bahan utamanya adalah
fantasi petualangan dan aksi/laga. Namun seiring bertambahnya pengalaman saya
pasti menambah takaran bumbu-bumbu seperti romance, pesan moral, horor dan
sebagainya.





Fantasi yang banyak bumbu romancenya mungkin masih
trending di Indonesia, jadi di novel terbaru saya yang baru rampung, saya
mencoba makin fokus menambah dan mengolah takaran romancenya itu supaya pas
dengan selera pembaca.





4.      
Potongan teaser tadi aku menemukan
banyak nama yang agak asing (atau perasaanku aja heheh) ~ Sebenarnya dalam
novel fantasy peran nama tokoh yang unik itu penting tidak? Dan apa alasannya?





Menurut saya, yang jauh lebih penting adalah saat
seseorang membaca satu nama, dia sudah dapat gambaran si pemilik nama itu
berasal dari negara atau ras apa. Misalnya begitu melihat nama
"Xegvis", kita sudah berasumsi dia berasal dari negeri ajaib, yang
saya bantu dengan memberi keterangan kalau dia itu elf, manusia bertelinga
lancip. "Don Hernan y Parvaez" berasal dari negeri yang mirip Spanyol
di Everna. Nah, kalau kalian menemukan nama-nama seperti Ryukage Mamoru, Zhu
Yue, Sanjay Gaz atau Hang Janak, adakah gambaran mereka berasal dari daerah
mirip Bumi yang mana saja?





Oya, satu tips penting. Saya kurang selera bilamana di
satu daerah atau negeri yang penduduknya punya ras yang sama nama-namanya
campur-aduk. Misalnya di negeri si Hernan ada orang mirip-Spanyol juga tapi
namanya Zhu Yue. Walau ceritanya menarik, biasanya buku-buku itu saya baca
cepat-cepat saja atau saya berhenti membacanya.





Jadi yang terpenting untuk penamaan bukan uniknya,
tapi konsistensinya.





5.      
Kiat seperti apa yang biasanya Mas
Andry terapkan dalam menulis cerita bersetting dunia fantasi? Misalnya
cara-cara membuat kesan fantasinya sangat kental.





Saat menulis, coba bayangkan setting dan
tokoh-tokohnya dan buat semuanya "bergerak" seperti film khayalan
dalam otak kita. Ini juga berlaku bagi semua genre, namun di genre fantasi
perlu imajinasi yang lebih. Untuk melatih imajinasi, kita bisa melakukan riset
literatur dan riset online.





Lebih baik lagi bila kita banyak-banyak membaca
novel-novel fantasi baik karya penulis lokal maupun internasional,  menonton film, bermain game, board game, card
game dan lain sebaginya. Sejak awal saya sudah melakukan semua itu sebagai
hobi, jadi begitu menulis, gambaran "film fantasi" yang ingin saya
tuliskan sudah terpampang dalam kepala.





Namun semua itu butuh proses yang tidak instan. Jadi
seperti yang sudah saya katakan di kesempatan-kesempatan lain, agar dapat
menulis lebih baik lagi kita harus lakukan tiga hal ini: latihan, latihan dan
terus latihan.





6.      
Boleh dijelaskan bagaimana
proses menulis novel EVERNA SAGA? Berapa lama waktu
penulisannya dan kendala apa yang biasanya mengganggu.





Bicara proses, saya mencoba mengikuti tahapan-tahapan
dasar pembuatan novel seperti membuat plot dan sebagainya. Ditambah tentunya
proses "membayangkan" seperti di jawaban pertanyaan kelima tadi.





Lamanya waktu penulisan novel itu bervariasi. Yang
paling cepat adalah satu bulan untuk menulis novelet "Morf" yang
jadinya kira-kira 20 ribu kata. Novel fantasi terbaru yang saya rampungkan
baru-baru ini kira-kira 120 ribu kata. Tak seperti kebiasaan, pengerjaannya
makan waktu 1 tahun 4 bulan.  Ada
novel-novel fantasi yang saya rampungkan dalam 5 bulan dan 4 bulan, tergantung
banyaknya kata dan detail yang ditampilkan.





Kendala yang biasanya mengganggu saya adalah masalah
pembagian waktu dengan urusan-urusan di "dunia nyata" lainnya. Kadang
juga banyak godaan, khususnya saat menulis novel ada game yang ingin
"diriset", ada kompetisi yang ingin saya ikuti atau ada film yang
ingin saya tonton. Namun pada akhirnya saya rampungkan segala yang saya mulai,
dan itulah prinsip saya dalam menulis atau membuat suatu karya.





7.      
Menurut
pandangan Mas Andry sebagai penulis novel fantasi, gimana sih perkembangan
genre fantasi di novel-novel Indonesia?





Bukan rahasia lagi kalau novel-novel fiksi-fantasi
karya lokal Indonesia bukan genre yang mainstream. Sempat ada geliat-geliat
perkembangan yang bagus, yang didorong oleh serial Vandaria Saga, Ther Melian,
Xar dan Vichattan, Akkadia, dsb. Namun setelah serial-serial itu rampung,
fiksi-fantasi seakan terjun bebas lagi. Secara komersil, walaupun sudah diramu
dan dikemas dengan sebagus-bagusnya, penjualannya belum bisa menyaingi
novel-novel dari genre-genre mainstream, bahkan novel-novel fiksi-fantasi karya
pengarang-pengarang best-seller internasional.





Penyebabnya sulit ditentukan dengan pasti. Salah
satunya bisa jadi menyangkut budaya dan cara hidup zaman sekarang, khususnya di
Indonesia. Orang jadi malas membayangkan sendiri cerita yang ia baca lewat
tulisan dan cenderung melihat gambar langsung, yang mana memang lebih mudah
dicerna otak.





Satu minggu buat saya untuk membaca "A Wizard of
Earthsea" Ursula K. Le Guin sama dengan menonton "A Tale From
Earthsea" Studio Ghibli selama kurang-lebih 2 jam saja. Tapi berapa banyak
orang di Indonesia yang mau seperti saya, membaca buku kisah awal Sparrowhawk
di Earthsea yang belum difilmkan? Apalagi serial Ther Melian, yang menurut saya
adalah novel fiksi fantasi lokal paling sukses sejauh ini?





8.      
Apa
harapan ke depannya untuk genre novel fantasi di Indonesia?





Daripada berharap-harap, lebih baik saya bersiap-siap
dan melakukan kerja nyata. Sampai sekarang saya tidak berhenti mengasah diri.
Selama 10 tahun sejak pertama kali menulis saya mencoba terus berkembang,
sekuat tenaga membantu pembaca menikmati tulisan-tulisan saya, memudahkan
mereka membayangkannya menjadi sebuah film sebelum film tersebut dibuat.


Selain itu, kami yang tergabung dalam Tim Kreatif
Everna mengundang teman-teman sesama penulis fiksi fantasi, horor dan sci-fi
untuk berkarya bersama, menjadikan Everna milik kita bersama. Everna Saga dan
saya juga sedang berjuang dalam misi "mengglobalkan budaya dan kearifan
lokal Indonesia." Siapa tahu, suatu hari Everna akan jadi trendsetter dan
menciptakan momentum baru kebangkitan genre fiksi-fantasi karya anak bangsa di
negeri sendiri dan bersinar ke seluruh dunia.

Comments